Kota Semarang (Humas) – Menyambut Ramadan 1446 H, DWP Kemenag Kota Semarang menggelar seminar yang mengusung tema, Ramadan Lebih Bermakna-Refleksi Diri dengan Grafologi, di Aula Kantor Kementerian Agama Kota Semarang, Kamis (13/2/2025).
Selain oleh jajaran pengurus dan anggota DWP Kemenag Kota Semarang, seminar juga diikuti Ketua DWP Madrasah Negeri se-Kota Semarang beserta jajarannya, serta Kepala RA Perwanida 02, 03, dan 04 beserta jajaran guru. Selain itu, Ade Komaria Saiful Mujab selaku Ketua DWP Kanwil Kemenag Prov. Jateng yang saat itu memberikan pembinaan, juga mengikuti seminar tersebut.
Dalam kegiatan itu, setiap peserta diminta untuk menulis sesuai dengan skrip yang sudah ditentukan oleh Ade Machnun S selaku pratikisi ilmu grafologi yang ditunjuk sebagai narasumber. “Grafologi adalah ilmu yang mempelajari tulisan tangan untuk mengungkap karakter dan kepribadian seseorang,” terangnya.
Ade Machnun mengatakan, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam grafologi yaitu, bentuk dan ukuran huruf, kemiringan, tekanan, kecepatan, dan zona tulisan. “Tulisan yang berada di 3 zona, serta mengandung loop dan simpul yang sempurna, menggambarkan orang tersebut memiliki keseimbangan dalam kehidupannya. Dia orang yang cepat, tanggap, tepat dan cerdas dalam mengambil keputusan, memiliki tingkat spiritual yang tinggi, memiliki semangat dan optimisme,” tuturnya.
“Lalu, bagaimana jika terbaca karakter kita yang kurang baik? Itu bisa dilakukan terapi dengan berlatih menulis, sesuai dengan aspek-aspek yang seharusnya melalui grafoterapi yaitu metode terapi yang menggunakan perubahan dalam tulisan tangan untuk membantu individu mengatasi masalah psikologis atau emosional,” sambungnya.
Menurutnya hal ini dianggap afektif karena menulis adalah perintah dari otak, sehingga metode grafoterapi akan merubah cara kerja otak yang akan berdampak pada pola pikir dan perilaku seseorang.
Lebih lanjut, Ade Machnun mengatakan, terapi akan efektif minimal dilakukan selama 30 hari secara berturut-turut.
Dalam seminar tersebut, Ade Machnun berinteraksi langsung dengan peserta kegiatan, baik membaca karakter peserta dari tulisannya dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya secara langsung.
Di akhir acara, Siti Lutfiyah Muhtasit selaku Ketua DWP Kemenag Kota Semarang, menyampaikan apresiasi kepada narasumber. “Semoga, dengan melakukan grafoterapi, Ramadan kita menjadi lebih bermakna,” ungkapnya.(Faiq/Nana/Nba)