Kota Semarang (Humas) – Selasa (19/11/2024), KKM MI Kec. Ngaliyan menggelar kegiatan Pembinaan bagi Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah di wilayah tersebut. Kegiatan berlangsung di MI Nurul Islam Kec. Ngaliyan, Kota Semarang.
Hadir Muhtasit Kakankemenag Kota Semarang, Moch. Fatkhuronji Kasi Dikmad, Pengawas Madrasah, Pengurus Yayasan Baiturrahim Ringinwok, dan jajaran Pengurus KKG MI Kec. Ngaliyan.
Jumaidi, Ketua KKM MI Kec. Ngaliyan yang juga Kepala MI Nurul Islam selaku tuan rumah, dalam sambutannya berharap, kegiatan tersebut membawa kemanfaatan dan keberkahan.
Hal serupa juga disampaikan oleh KH. Muthohir Kasib selaku Kabid. Pendidikan Yayasan Baiturrahim Ringinwok. Menurutnya, pembinaan bagi guru dan tenaga kependidikan penting dilakukan guna meningkatkan kompetensinya, sehingga akan berdampak pada kualitas pendidikan di madrasah, terlebih saat ini sebagai satuan pendidikan, madrasah tidak lagi dipandang sebelah mata, bahkan bisa diakui sebagai lembaga pendidikan yang unggul, hal ini terbukti dengan meningkatnya peminatan masyarakat untuk menyekolahkan putra-putrinya di madrasah.
Dalam kesempatan itu, kepada Kakankemenag Kota Semarang dan Kasi Dikmad, Mafruhatun melaporkan profil dan prestasi yang berhasil diraih oleh Kamad, guru, siswa, dan 9 madrasah binaannya.
Beberapa pesan turut disampaikan Mafruhatun kepada guru dan kepala madrasah binaannya diantaranya, partisipasi aktif dalam kontestasi guru berprestasi dan pelatihan/diklat/workshop/FGD yang bertemakan pendidikan, membangun kondusivitas lingkungan kinerja, membudayakan 7S, dan memanfaatkan HP sebagai sarana penunjang dalam berkomunukasi dan berkoordinasi dalam pelaksanaan tusi pendidikan.
Pada bagian lain, Muhtasit mengatakan, menjadi guru dan kamad merupakan suatu kehormatan dan penghargaan, oleh karenanya harus bangga dan mencintai profesinya sehingga bahagia dalam melaksanakan tusinya, serta mencintai madrasah sehingga senantiasa menciptakan lingkungan madrasah yang bersih dan rapi. “Sebagai lembaga pendidikan, madrasah harus mampu bersaing dengan sekolah, baik kualitas pendidiknya maupun sarpras dan kebersihan madrasahnya. Mulailah dari diri sendiri,” pesannya.
Menambahkan anjuran Mafruhatun, Muhtasit mengimbau kepada kamad untuk memantau keikutsertaan jajarannya dalam MOOC Pintar Kemenag yaitu transformasi digital dan inovasi layanan pelatihan berbasis online dan gratis. “Guru harus selalu mengupgrade kemampuannya, begitu pula kepala madrasah. Pintar boleh, tetapi jangan merasa pintar. Terus belajar. Kemenag telah memfasilitasi melalui platform MOOC Pintar, manfaatkan,” tandasnya.
Pesan lain yang disampaikannya, kamad diimbau untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. “Kepala Madrasah harus memperlajari psikologis masing-masing guru, sehingga faham bagaimana melakukan pendekatan, guna mewujudkan lingkungan kerja yang nyaman dan bersinergi, sehingga memudahkan dalam pencapaian visi dan misi madrasah, yang akan berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan,” pungkasnya.(Atun/Nba)