Kota Semarang (Humas) – Ketua Ikatan Penyuluh Agama Islam Republik Indonesia (IPARI) Kota Semarang, Syarif Hidayatullah mengatakan, pemetaan sangat penting untuk menggali kebutuhan masyarakat agar dapat terpenuhi dan terakomodir oleh regulasi RAD-PE.
“Pemenuhan kebutuhan berbasis kearifan lokal ini diharapkan dapat menjangkau daerah guna memangkas perilaku intoleransi,“ ujar Syarif usai mengikuti Focus Group Discussion (FGD) yang digelar SETARA Institute di Hotel Santika Premier Semarang, Jumat (21/6/2024).
Syarif menambahkan, pelibatan seperti eks napi terorisme dalam penyusunan RAD PE juga sangat diperlukan. “Selain mereka termasuk sasaran, juga dapat menemukan strategi. Bagaimana cara memutus matai rantai yang tepat agar pemahaman intoleransi tidak berlanjut dari generasi ke generasi, dari keluarga mereka,” imbuhnya.
Diketahui, SETARA Institute tengah menjalankan rangkaian program advokasi penyelesaian kasus pelanggaran KBB dengan menyasar di beberapa daerah, dan salah satunya adalah Kota Semarang.(Sy/Nba)