Semarang – Dalam upaya meningkatkan indeks toleransi Kota Semarang menjelang tahun politik 2024, FKUB Kota Semarang menggelar Rakor dengan Ormas Keagamaan se-Kota Semarang di Merapi Ballroom Hotel Grasia, Kamis (31/8/2023).
Dalam laporannya, I Nengah Wirta Darmayana selaku Ketua Panitia mengatakan, Rakor diselenggarakan dalam rangka menampung aspirasi dari masyarakat dan Ormas Keagamaan di Kota Semarang. “Memasuki tahun politik, terdapat kerentanan terjadinya konflik yang berimbas pada indeks toleransi. Oleh karenanya, hari ini kami mengundang OPD, Camat, dan Ormas Keagamaan se-Kota Semarang. Melalui forum ini, kami berharap bisa menampung aspirasi dalam upaya peningkatakan IKT serta mengemukakan upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka memelihara kerukunan di Kota Semarang,” tuturnya.
Menurutnya, memelihara kerukunan jauh lebih sulit dan membutuhkan konsentrasi yang penuh, serta dukungan dari semua komponen di Kota Semarang. “Jika tidak dipelihara, maka kerukunan akan lebih sulit didapatkan manakala telah terjadi konflik,” ujarnya.
Pernyataan ini turut dikuatkan oleh Kakankemenag Kota Semarang dalam sambutannya.
I Nengah Wirta Darmayana menginformasikan, tahun ini Kota Semarang kembali memperoleh penghargaan ke-4 sebagai kota toleran. “Tahun ini, IKT Kota Semarang berada di peringkat ke-7. Patutlah kita berbangga hati mengingat Kota Semarang wilayahnya luas, multi agama dan multi etnis. Namun upaya peningkatan indeks toleran harus terus ditingkatkan,” katanya.
“KUB Kota Semarang meningkat akan berimbas pada peningkatan investor, dan tentunya meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kota Semarang,” sambungnya.
Hal serupa juga disampaikan Asisten I Setda Kota Semarang, mewakili Walikota Semarang, ketika membuka kegiatan.(NBA)