Semarang – Kamis (27/7/2023), pada kegiatan Rakor Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1444 H/2023 M, yang dilaksanakan di Aula Kankemenag Kota Semarang, Ahmad Farid selaku Kepala Kantor, menyampaikan beberapa analisa dan evaluasi kegiatan pemulangan jemaah haji Kota Semarang.
“Pemulangan kloter 9-12, berbeda dengan sistem pemulangan jemaah haji pada kloter lainnya atau tahun-tahun sebelumnya. Dari bandara Soemarmo, jemaah haji langsung dibawa ke Islamic Centre, tidak transit dulu di Asrama Haji Donohudan, sehingga memerlukan kesigapan petugas untuk segera mengadaptasi pemberlakukan sistem baru ini. Alhamdulillah bisa berjalan dengan baik, meskipun ada beberapa sedikit catatan,” tuturnya.
“Keterlambatan kedatangan jemaah haji kloter 8 selama 11 jam yang masih menggunakan sistem lama, mengakibatkan hampir bersamaannya kedatangan jemaah kloter 8 dan 9, sehingga kondisi di Islamic Centre sedikit crowded. Kedepan, kondisi semacam ini harus diantisipasi kesiapannya, mengingat bisa saja kejadian serupa terjadi berulang,” imbuhnya.
“Belum lagi pada saat pemulangan, ternyata jemaah haji itu tidak mau terpisahkan dari kopernya, sehingga membutuhkan upaya khusus agar semua bisa berjalan dengan lancar,” ungkapnya.
Ia menuturkan, kondisi tersebut segera dilakukan evaluasi, sehingga pada pemulangan jemaah haji kloter selanjutnya berjalan lebih baik. “Malamnya pun segera kami lakukan evaluasi, sehingga pemulangan kloter berikutnya bisa berjalan lebih baik. Oleh karenanya, evaluasi ini bisa sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan pada penyelenggaraan ibadah haji tahun depan,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Ahmad Farid juga mengatakan, memperoleh masukan terkait armada transportasi pembawa jemaah haji yang kondisinya kurang baik. “Kami sebagai petugas pelaksana mendapat complain baik dari jemaah, KBIH, maupun petugas pendamping bis, bahwa ada beberapa bis pembawa jemaah yang ternyata kondisinya kurang baik, sehingga sempat menimbulkan rasa kurang nyaman bagi jemaah haji, padahal mereka dalam kondisi lelah setelah mengalami penerbangan yang cukup lama,” ungkapnya.
“Perlu diketahui, bahwa pengadaan bis ini bukan dari Pemkot maupun Kemenag Kota Semarang, maka kendala dan permasalahan ini akan kami tampung, untuk kami teruskan kepada pihak-pihak terkait, karena komitmen Pemerintah adalah mendekatkan jemaah haji dengan embarkasi, sehingga dimungkinkan pemberangkatan jemaah haji Kota Semarang nantinya dari Bandar Udara Ahmad Yani, dan sistem inilah yang akan digunakan,” sambungnya.
Pada kesempatan itu, Ahmad Farid pun mengevaluasi terkait kegiatan manasik dan pemberangkatan jemaah haji Kota Semarang tahun 1444 H/2023 M.
Ia berharap, hasil evaluasi ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil regulasi, guna penyempurnaan penyelenggaran ibadah haji tahun selanjutnya.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh petugas pemberangkatan dan pemulangan, PPIH, KBIH se-Kota Semarang dan perwakilan Bagian Kesra Kota Semarang.(NBA)