Semarang – Rabu (1/3/2023) ASN Kankemenag Kota Semarang mengikuti Literasi Digital Sektor Pemerintah Kementerian Agama melalui zoom meeting dari tempat tugas masing-masing. Kegiatan ini diselenggarakan atas kerjasama Kemenag RI dan Kemenkominfo.
Literasi Digital merupakan program nasional yang diluncurkan dengan tujuan untuk menjadikan digitalisasi sebagai sarana yang positif guna mewujudkan kehidupan yang lebih baik.
Efek negatif dari digitalisasi adalah maraknya konten-konten negatif yang bertebaran melalui media online, oleh karenanya menjadi kewajiban bersama, termasuk ASN untuk meminimalkan konten negatif, dan membanjiri ruang digital dengan konten positif. Salah satu upayanya adalah meningkatkan kemampuan digital masyarakat, membuat konten kreatif yang menyejukkan, yang menebarkan kedamaian, dan juga mampu menaikkan perekonomian seluruh lapisan masyarakat.
Sriyati, Pengawas Madrasah Kankemenag Kota Semarang sebagai salah satu peserta kegiatan mengatakan, kegiatan dibuka oleh Sekjen Kemenag RI, yang menyampaikan pesan agar ASN Kemenag wajib mengembangkan kompetensinya dalam digitalisasi. “Bapak Nizar Ali dalam sambutannya menyampaikan, transformasi digital merupakan sunatullah yang tidak bisa ditolak,” tuturnya.
“Beliau mengatakan, menolak digitalisasi sama dengan menolak kemajuan, dan itu sangat bertentangan dengan ajaran agama. Beliau berujar, hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Artinya, manusia, utamanya ASN Kemenag harus mau mengembangkan kompetensi mengikuti kemajuan zaman,” sambungnya.
Menurut Sriyati, Sekjen Kemenag juga mengimbau kepada Penyuluh Agama untuk memanfaatkan digitalisasi sebagai media dakwah. “Bapak Nizar Ali membayangkan, seandainya Penyuluh memanfaatkan konten media sosial, platform-platform digital sebagai media dakwah atau penyuluhan kepada masyarakat, maka materi yang disampaikannya bisa dikonsumsi tidak hanya oleh kelompok binaannya saja, tetapi oleh seluruh manusia di seluruh penjuru dunia, maka hal ini akan sangat bermanfaat dan memberikan dampak yang positif,” ujarnya.
Dalam Literasi Digital Sektor Pemerintah Kementerian Agama, dihadirkan empat narasumber dengan materi yang berbeda. “Tadi ada empat narasumber yang menyampaikan materi, yang pertama Budaya Digital disampaikan oleh Ibu Farida Ishak Analis Kebijakan Muda Badan Moderasi Beragama dan PSDM Kemenag, Etika Digital dibawkaan oleh Ibu Arini Supriyati Widyaiswara Kemenkes RI, Keterampilan Digital disampaikan oleh Bapak Muhamad Noval Prakom Ali Muda pada Sekretariat Balai Litbang dan Diklat Kemenag RI, dan materi terakhir tentang Keamanan Digital yang disampaikan oleh Bapak Haris Sigi Nugroho seorang praktisi digitalisasi,” terang Sriyati.
Ia mengatakan, kegiatan ini sangat bermanfaat, dan membuka wawasan ASN untuk memanfaatkan digitalisasi sebagai sarana yang bermanfaat, terlebih dalam pelaksanaan tugas kedinasan.(NBA)