Semarang, Salah satu upaya untuk melakukan pengembangan sumber daya manusia adalah dengan meningkatkan minat baca, karena melalui membaca dapat meningkatkan pengetahuan. Demikian dituturkan oleh Kepala SMA At Thohiriyyah Semarang, Senin (31/10/2022) di ruang kerjanya. “Dengan membaca, kita akan mempereloh berbagai informasi dan pengetahuan, terutama bagi peserta didik,” tuturnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, dengan gemar membaca akan meningkatkan kemampuan literasi peserta didik. “Dengan banyak membaca akan memperkaya kosakata yang akhirnya bisa meningkatkan kemampuan seseorang dalam berkomunikasi (literasi),” ujarnya.
Menurutnya, meningkatkan minat baca peserta didik merupakan tanggung jawab bersama. “Meningkatkan minat baca peserta didik menjadi PR (pekerjaan rumah) kita bersama yaitu, sekolah, siswa dan orang tua. Hal ini tidak bisa dilakukan seketika, tetapi harus melalui pembiasaan atau kegiatan yang dilakukan terus menerus, atau kontinu,” ujarnya.
Selain pembiasaan membaca, lembaga pendidikan yang dipimpinnya memandang perlu dilakukan pembiasaan kegiatan-kegiatan positif lainnya seperti pembiasaan bertaqwa, beretika, berbudaya dan berkarya, melalui program kegiatan yang diberi nama “Gerakan Pembiasaan Disiplin Positif”.
“Kegiatan Gerakan Pembiasaan Disiplin Positif dilaksanakan di SMA At Thohiriyyah selama bulan Juli hingga Agustus kemarin, sebagai upaya memulihkan/menumbuhkan pembiasaan disiplin positif setelah siswa belajar di rumah secara online pada masa pendemi. Dan sampai saat ini, pembiasaan tersebut masih berlangsung sampai dengan sekarang,” terangnya.
Dalam upaya melaksanakan program tersebut, SMA At Thohiriyyah menjalin kerjasama dengan salah satu perguruan tinggi, utamanya dalam pembiasaan literasi, numerasi dan pembentukan karakter akhlakul karimah. “Kami gandeng salah satu perguruan tinggi di Kota Semarang untuk mengajak anak-anak agar merasa senang, nyaman, tidak terbebani dalam melakukan pembiasaan disiplin positif terkait literasi, numerasi, dan pembentukan karakter akhlakul karimah,” jelasnya.
“Jadi pada program ini, tidak hanya Bapak/Ibu guru yang memberikan motivasi, tetapi juga para dosen dan mahasiswa, sehingga anak-anak semakin semangat menerapkan disiplin positif dalam rutinitas kesehariannya,” pungkasnya.(Faojin/NBA)