Semarang – RA Taufiqiyah Kecamatan Tembalang Kota Semarang, semangat mengikuti pembinaan yang diberikan pengawas madrasah, Amhal Kaefahmi melalui virtual, Kamis (21/4/2022). Nampak para guru dan kepala menyimak dengan seksama sambil menuliskan butir-butir materi yang dipaparkan pengawas.
Kepala RA Taufiqiyah, Siti Machmudah menyatakan, pembinaan yang mengusung tema “Refleksi Pembelajaran Guru” ini menggunakan aplikasi Gmeet. Refleksi diperlukan untuk evaluasi diri terkait pembelajaran yang dilakukan guru untuk memperbaiki kualitas pemebalajaran kedepannya.
“Perlunya refleksi pembelajaran setiap bulannya agar guru dapat meningkatkan mutu pembelajaran,” ungkap Siti Machmudah, saat dimintai tanggapan tindak lanjut hasil pembinaan, di kantornya, Senin (25/4/2022).
Dirinya dan para guru setempat sangat mengapresiasi substansi pembinaan dari pengawas madrasah Amhal Kaefahmi yang menyatakan bahwa, siswa tidak membutuhkan guru yang sempurna. Namun membutuhkan guru yang bahagia. Guru yang bahagia akan membuat mereka bersemangat datang ke sekolah/madrasah dan menumbuhkan kecintaan untuk belajar.
“Hubungan anak dan guru yang bahagia inilah yang ingin terus kami bangun,” sambung guru RA Taufiqiyah, Siti Ma’muroh, Salamah, dan Ninik Purwandari.
Dikatakan kepala RA Taufiqiyah, pada saat proses pembelajaran atau pelaksanaan pembelajaran yang sudah berlangsung dilakukan, juga perlu adanya refleksi oleh guru atau evaluasi yang dilakukan oleh guru untuk memperbaiki dan juga mengingkatkan mutu dan kualitas pembelajaran selanjutnya.
Pembelajaran yang bermutu tidak melulu harus dengan pembelajaran yang hanya terfokus pada tema-tema yang sudah disusun atau rencanakan, atau bahkan pembelajaran yang monoton dan akan membuat peserta didik merasa bosan pada saat belajar.
Menurut Siti Machmudah, pembelajaran yang bermutu dapat dimulai dari pendidik atau guru yang bahagia, dengan penyampaian pembelajaran yang menyenangkan maka akan menumbuhkan semangta belajar peserta didik dan menambah kecintaa peserta didik untuk selalu bersemangat berangkat ke sekolah/madrasah.
Dalam pembinaannya, Amhal Kaefahmi menjelaskan, perencanaan pembelajaran sangat penting sebagai pedoman dan rambu dalam pelaksanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran tidak harus njlimet dengan format kaku, melainkan bisa dengan format yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan.
“Karena yang terpenting, guru mengerti apa yang akan dilakukan dalam pembelajarannya,” tutur Amhal Kaefahmi.
Dia juga menekankan pentingnya budaya literasi dan penanaman karakter moderat siswa. literasi pada anak usia dini sangat penting agar kemampuan berbahasa anak dapat berkembang optimal sesuai usianya, yakni sebagai kemampuan dalam memahami bahasa (reseptif) dan menyampaikan bahasa (ekspresif), dan keaksaraan awal.
Terkait dengan literasi, Amhal Kaefahmi menjelaskan, kemampuan literasi sebenarnya tidak hanya terbatas pada kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga menyangkut kemampuan berbicara, berhitung, memecahkan masalah yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, dan menggunakan kemampuan potensi dirinya.(Amhal Kaefahmi)