Kota Semarang (Humas) – Seksi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Semarang menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) yang diikuti oleh siswa-siswi tingkat MA dan MAN se-Kota Semarang.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam sepuluh angkatan sepanjang bulan Oktober 2025, dengan total peserta mencapai 600 siswa.

Kegiatan dibuka secara bergiliran oleh jajaran pimpinan Kemenag Kota Semarang. Angkatan pertama dilaksanakan pada 14 Oktober 2025 di MA Hidayatus Syubban, dibuka oleh Plt. Kasi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam. Angkatan kedua hingga kelima berlangsung di MAN 2 Kota Semarang pada 15–16 Oktober 2025, dibuka oleh Kasubbag TU, sedangkan angkatan keenam hingga kesembilan digelar di MAN 1 Kota Semarang pada 21–23 Oktober 2025, juga dibuka oleh Kasubbag TU. Puncaknya, angkatan ke-10 pada 27 Oktober 2025 dibuka oleh Kepala Kankemenag Kota Semarang, Muhtasit, yang sekaligus memberikan materi karena ia juga merupakan fasilitator Bimbingan Perkawinan (Bimwin).

Para narasumber dalam kegiatan ini berasal dari berbagai kalangan, antara lain fasilitator BRUS bersertifikat, akademisi dari UIN Walisongo, perwakilan Dinas Pendidikan, serta penyuluh agama Islam fungsional (PAIF).

Materi yang disampaikan mencakup pembentukan karakter remaja, pentingnya menjaga pergaulan, serta kesiapan menghadapi masa depan dengan tanggung jawab dan kreativitas.
Antusiasme peserta tampak tinggi, terutama dari siswa MAN 2 Kota Semarang. Mereka aktif bertanya, berdiskusi, bahkan berbagi pengalaman pribadi terkait pergaulan dan kehidupan remaja. Suasana kegiatan menjadi lebih hidup saat beberapa siswa turut bernyanyi di sela-sela sesi materi.

Kepala MAN 2 Kota Semarang bersama jajarannya menyampaikan apresiasi positif atas pelaksanaan kegiatan ini. Ia menilai, program BRUS mampu menumbuhkan kedisiplinan dan semangat belajar yang tinggi. “Anak-anak kami sudah terbiasa disiplin dan kreatif. Saat kegiatan berlangsung, semua HP dikumpulkan agar fokus penuh mengikuti bimbingan,” ujarnya.
Plt. Kasi Bimas Islam, Tantowi Jauhari menjelaskan, tujuan utama penyelenggaraan BRUS adalah membekali remaja usia sekolah agar terhindar dari pernikahan dini serta menumbuhkan semangat, tanggung jawab, dan karakter positif. “Kami ingin mereka tumbuh menjadi generasi muda yang berkarakter, cerdas, dan siap menghadapi tantangan zaman,” jelasnya.
Dengan kegiatan berjenjang dan pendekatan interaktif seperti ini, Bimas Islam Kemenag Kota Semarang berharap, BRUS menjadi wahana efektif dalam membentuk generasi remaja yang tangguh, berakhlak mulia, dan siap menjadi agen perubahan di masyarakat.(Nur/Nba)








