Peserta didik MTs Negeri 1 Kota Semarang selama bulan Ramadan, yaitu tanggal 1-21 April 2022 telah menorehkan prestasi yang membanggakan di bidang sains dalam kejuaraan tingkat nasional. Medali yang diraih sebanyak 171 medali dengan perolehan medali emas sejumlah 40, medali perak 73, medali perunggu 54, dan 4 honorable.
Kegiatan kompetisi nasional yang diikuti selama Ramadan ini sebanyak sepuluh kejuaraan. Kejuaraan yang paling banyak mendapatkan medali, yaitu kejuaraan Ivent Cerdas yang memperoleh 90 medali. Lembaga Kompetisi Indonesia menyumbangkan 18 medali. Kejuaraan Smart Student dan Osain.id meraih medali sejumlah 12 medali. 11 medali disumbangkan dari kejuaraan Garuda Sains Indonesia dan Yapresindo. Liga Olimpiade Sains Nasional memperoleh 10 medali. Pada kejuaraan Olimpiade Sains Indonesia menyumbangkan 5 medali. Sedangkan Saintech.id dan Posi sama-sama menyumbangkan 1 medali.
Mata pelajaran yang diikuti dalam kejuaraan bidang sains tingkat nasional selama bulan Ramadan ini, meliputi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, IPS, Matematika, PAI, dan PPKn. Sedang perolehan medali tiap mata pelajaran sebagai berikut. Bahasa Indonesia memperoleh medali sebanyak 10 medali. Bahasa Inggris menyabet 13 medali. Pada mata pelajaran IPA sejumlah 34 medali. Sedangkan mata pelajaran IPS memperoleh 35 medali. 15 medali disumbangkan dari mata pelajaran Matematika. Mata pelajaran PAI mendapat medali sebanyak 31 medali dan PPKn memperoleh 30 medali.
“Saya bangga terhadap prestasi yang diperoleh peserta didik pada kompetisi bidang sains tingkat nasional. Ini merupakan hadiah yang luar biasa, khususnya di bulan Ramadan 1443 H”, tutur Kasturi, selaku kepala MTs Negeri 1 Kota Semarang. Apresiasi juga disampaikan kepada peserta didik yang senantiasa berjuang dalam mengharumkan nama madrasah dalam mengikuti setiap kejuaraan.
Selama bulan Ramadan, peserta didik tetap bersemangat dalam mengikuti perlombaan. Meskipun ada beberapa kendala yang dialami peserta didik selama mengikuti kejuaraan di bulan puasa tetapi tidak menyurutkan semangat mereka yang berjuang dalam kompetisis. Hilmi Bahrul Ulum mengaku mengalami beberapa kendala dalam mengikuti kompetisi. Kendala yang dialami antara lain koneksi internet yang sulit, web yang erorr, sulit konsentrasi sewaktu mengerjakan, dan ada kegiatan lain yang waktunya bersamaan dengan waktu kompetisi.
Rohmah Nuryati, selaku waka kesiswaan berharap prestasi yang diraih ini dapat menjadi dampak positif dan menjadi inspirasi bagi peserta didik yang lain untuk mengikuti jejak menjadi juara. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada guru pembimbing dan semua pihak yang telibat dalam kompetisi tersebut. (Humas Emtessa)