Kota Semarang (Humas) – Bertempat di Hotel Orchardz Industri, Jakarta Pusat, Selasa-Jumat (6-9/8/2024), Penyelenggara Zakat dan Wakaf (Gara Zawa) Kementerian Agama Kota Semarang, Cholidah Hanum, mengikuti FGD Uji Coba Modul Pembinaan Penyelenggara Zakat dan Wakaf bersama dengan 24 peserta lainnya. FGD diikuti oleh 23 Gara Zawa, perwakilan BAZNAS, dan Rumah Zakat Kab/Kota masing-masing 1 orang.
Usai kegiatan, Hanum menyampaikan, FGD dibuka oleh Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Dirjen Bimas Islam Kemenag, Waryono, yang menekankan pentingnya Gara Zawa memahami tugas dan fungsi dalam melaksanakan pelayanan masyarakat. “Pahami apa kebutuhan masyarakat yang kita layani. Bangunlah “jeneng” maka “jenang” akan datang,” kata Hanum menirukan Waryono.
Hanum berujar, Waryono mengajak para Gara Zawa bangkit dan mengubah paradigma yang mengakibatkan kinerja tidak maksimal. “Ubah paradigma. Jangan ada perasaan yang membuat tidak produktif. Ayo kita bangkit bareng-bareng. Begitu pesannya,” ungkap Hanum.
Hanum mengatakan, Waryono menyampaikan, keterbatasan anggaran untuk tidak menjadi masalah. “Gara Zawa diimbau membangun jejaring kemitraan bersama BAZNAS dan LAZ, serta Pemerintah Daerah dan pihak terkait lainnya, agar pengelolaan zakat dan wakaf bisa optimal,” tuturnya.
Masih menurut Hanum, kegiatan itu juga dihadiri oleh Abdul Fattah, Kasubdit Kelembagaan Zakat dan Wakaf, yang mengatakan, FGD bertujuan untuk prototype penyusunan modul pembinaan Gara Zawa, yang meliputi norma, standar prosedur, dan kriteria di bidang zakat dan wakaf, sebagaimana salah satu fungsi Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, serta memenuhi kebutuhan peningkatan kompetensi berupa soft skill bagi Gara Zawa di Kemenag Kab/Kota.
Hanum menambahkan, peserta memperoleh pendalaman materi tentang Building Learning Commitmen, Strategi Penguatan Fungsi Kebimasislaman, Dinamika Pengelolaan Zawa di Tingkat Kab/Kota, Analisis Stakeholders, Pengelolaan Dana Sosial Keagamaan untuk Penguatan Moderasi Beragama, serta Fikih Kontemporer Zakat dan Wakaf.
Disamping itu, peserta juga diberikan pemahaman terkait Membangun Citra Diri, Position Gara Zawa dalam Pengelolaan Zakat dan Wakaf, Pengembangan Jejaring, Komunikasi Publik Efektif, Media Konflik, Kepeloporan dan Kepemimpinan, serta Merancang Aksi.
FGD tersebut menghadirkan Fasilitator Hasanuddin Ali, Tatang Astaruddin, Alissa Wahid, Musliha, Marzuki Wahid dan Sugeng Widodo.(Ch/Nba)