Semararang Jumat 22 Juli 2016, Nampaknya momentum bulan Syawal tidak dilewatkan begitu saja oleh para penyuluh agama, selain dijadikan sebagai sarana konsolidasi, juga untuk berkomitmen meningkatkan kinerja. Sekaligus menyatukan persepsi agar menjaga menghindarkan masyarakat dari pemaham radikal yang cenderung membawa cara kekerasan atas nama agama. Alangkah indahnya dalam berdakwah menghindari hal-hal tersebut, dan lebih banyak mengungkapkan hal-hal yang saling menyejukkan. Demikian arahan yang diberikan Bapak M. Labib (Kassubag TU Kantor Kemenag Kota Semarang) saat menghadiri halal bi halal yang diadakan oleh Penyuluh Agama Islam Non PNS Di KUA Kecamatan Tugu.
Di Tugu, ikut mendampingi Kepala KUA Tugu Bpk Sugiri, Ust. Ricky Wasito, S.Ag menganjurkan agar Penyuluh Agama Islam membuat laporan dengan baik dan benar. Juga untuk menghindari dekadensi moral, perlunya perhatian kepada pendidikan anak. Bahwa 60 % kepribadian anak ditentukan oleh keluarga. Sekolah dan lingkungan sosial hanya sekitar 20% saja. Sehingga diharapkan agar keluargalah sebagai pendidik yang utama. (syarif/foto : Syarif)