Semarang, 24 Pebruari 2016. Setiap Kegiatan di Kantor Kementerian Agama Kota Semarang sudah ada standar Operasional Prosedur (SOP), untuk itu beliau mengingatkan kita harus menginstropeksi diri agar slogan ikhlas beramal selalu digunakan dalam pelayanan dan pelaksanaan tugas kedinasaan sehari-hari sehingga kepuasan dalam konteks ini adalah pelayanan yang baik, prima atau sering disebut servis excellence dapat tercapai. Demikian pembukaan dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Semarang membuka kegiatan Pembinaan Pegawai Menuju Pelayanan Prima Kantor Kementerian Agama Kota Semarang di Aula Kantor Kementerian Agama Kota Semarang yang dihadiri Peserta kegiatan terdiri dari Kepala Seksi, Penyelenggara dan Kepala KUA, Pegawai Fungsional Tertentu, Pegawai Fungsional Umum dan Pegawai tidak tetap.
Dalam kesempatan ini narasumber dari PT. BNI (persero) yang diwakili oleh Yurika Skripsianingsih, beliau Wakil Pimpinan Bidang Layanan pada PT. BNI (Persero) Cabang Utama Semarang menyempatkan diri untuk membagi pengalamannya dalam menghadapi konsumen tetap memberikan yang terbaik apapun kondisi kita saat menghadapi konsumen. Prestasi beliau antara lain Juara I Nasional Layanan perbankan tahun 2012 dan Juara II Market Reasearch Indonesia Nasional versi Infobank. Pelayanan Prima tidak hanya senyum dan sapa, tetapi juga proses pelayanan yang baik, hal ini tidak dapat terwujud apabila tidak ada komitmen dari setiap unsur yang ada didalamnya, terutama dalam hal ini adalah pegawai itu sendiri, karena intansi pemerintah itusendiri khususnya Kantor Kementerian Agama Kota Semarang adalah lembaga non profit yang tanpa pesaing, pegawainya harus merupah pola pikirnya yaitu bukan orang lain yang membutuhkan pelayanan akan tetapi kita yang membutuhkan untuk memberikan pelayanan. Apabila tidak ada orang yang membutuhkan pelayanan Kantor Kementerian Agama Kota Semarang, maka tidak diperlukan pegawai.
Prima tidak melulu soal cantik atau tampan, tetapi memiliki kemampuan yang baik, penampilan, menarik, sopan dan pelayanan yang memuaskan. Pelayanan primapun tidak hanya bisa terwujud dengan pelatihan, tetapi dilakukan berulang-ulang hingga akhirnya menjadi kebiasaan yang baik, maka melayani secara primapun tidak lagi menjadi sesuatu yang berat akan tetapi menjadi sesuatu hal yang menyenangkan. Dan jangan lupa mengucapkan salam baik pembuka dan penutup, ucapan terima kasih atau kata maaf bila diperlukan. Untuk menuju pelayanan prima maka harus mau berubah, berubah yang lebih baikkarena sebenarnya setiap pribadi pasti memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan prima, melayani dengan tulus ikhlas, senyum dan berikan yang terbaik. (nba/am)