Kota Semarang (Humas) – Penyelenggara Kristen Kemenag Kota Semarang bekerjasama dengan Yayasan Jelai Kasih, mengadakan Workshop Pengembangan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Kristen (GPAK) dalam Paradigma Kurikulum Merdeka, di Hotel Candi Indah, 21-22 Mei 2024.
Acara pembukaan diawali dengan sambutan dan perkenalan Yayasan Jelai Kasih Indonesia kepada peserta kegiatan yang disampaikan Timotius Tanutama selaku ketua Yayasan Jelai Kasih Indonesia.
Dalam sambutannya, ia menyampaikan, Yayasan Jelai Kasih Indonesia sangat mendukung kegiatan ini sebagai upaya peningkatan kualitas PAK di Kota Semarang. “Profesi Guru Pendidikan Agama Kristen merupakan profesi yang berat sekaligus mulia, karena dari guru-guru inilah akan muncul generasi penerus bangsa yang berkarakter dan bermoral. Oleh sebab itu, kami support kegiatan ini. Guru agama harus menjalankan tugasnya dengan hati yang tulus dan semangat,” tuturnya.
Hadir pula Ahmad Farid, Kakankemenag Kota Semarang. Dalam sambutannya, Farid menandaskan, GPAK tidak hanya mengajarkan teori tentang agama dan ibadah, tetapi lebih kepada pemahaman dan pengamalan dalam kehidupan sehari-hari. “Guru agama jangan hanya mentransfer ilmu agama, tapi lebih ke pemahaman dan pengamalan ajaran agama yang sampai melekat kuat tumbuh di dalam hati peserta didik,” pesannya.
Ia menambahkan, pendidikan agama harus mampu melahirkan generasi yang agamis dan berakhlak mulia, melalui keteladanan. “Seorang Guru Pendidikan Agama Kristen, tidak hanya pandai mengajar, tetapi juga harus bisa memberikan teladan yang baik kepada anak-anak,” ungkapnya.
Di akhir sambutannya, Farid membuka acara workshop dengan iringan doa yang dipimpin Pdt. Eliezer, yang juga merupakan salah satu GPAK Kota Semarang.
Kegiatan ini dilaksanakan secara daring dan luring, dan diikuti oleh 100 GPAK.(Rus/Nba)