Semarang, Sabtu (17/12/2022), bertempat di Ponpes Hidayatus Syubban Karangroto Genuk, Dewan Pengurus Cabang Forum Komunikasi Pondok Pesantren (DPC-FKPP) Kota Semarang menggelar halaqah pesantren bertema Moderasi Beragama.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Semarang Iswar Aminuddin, Kasi PD Pontren Kemenag Kota Semarang Tantowi Jauhari, Dewan Penasihat KH. In’amuzzahidin, Stafsus Wakil Ketua DPR RI Ahmad Maulani, Ketua BAZNAS Kota Semarang Arnas Agung Adrarasmara, Praktisi Pendidikan Asikin Khusnan, dan sejumlah pengasuh pondok pesantren.
Dalam sambutannya, Iswar Aminuddin menuturkan, Ponpes memiliki peran dalam menjaga kondusivitas Kota Semarang, sehingga Kota Semarang Semakin Hebat.
Sementara itu, Ketua DPC-FKPP Kota Semarang Samsuddin mengungkapkan, tema moderasi beragama diangkat dalam halaqah kali ini mengingat pesantren rawan disusupi paham radikalisme.
Ia menambahkan, beberapa pesantren telah terindikasi berhaluan melenceng yang riskan mengacam perpecahan NKRI. Menurutnya, fenomena ini sungguh ironis, mengingat pesantren turut ambil peran dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Oleh karenanya, ia berharap pesantren saling bersatu, bahu-membahu, saling menghormati dan menghargai guna menjaga keutuhan negara Indonesia.
“DPC-FKPP Kota Semarang berkomitmen untuk bersama menjaga keutuhan bangsa Indonesia. NKRI harga mati dan menjadi tanggung jawab kita untuk menjaganya,” ungkapnya.
Menurutnya pula, pondok pesantren menjadi sebuah mutiara yang harus dijaga, dirawat, dan terus dibina, karena tidak menutup kemungkinan Ponpes akan menjadi pusat peradaban dan pusat kajian moderasi beragama.
Senada dengan Ketua DPC-FKPP Kota Semarang, Arnaz Agung Adrarasmara, yang tampil sebagai narasumber menyampaikan, pesantren bisa menjadi pelopor dalam pratik moderasi beragama di tengah masyarakat. Tak hanya itu, dalam kesempatan itu, ia mengimbau agar Ponpes membekali santrinya pula dengan enterpreneurship. (Samsudin/NBA)